Makassar, 19 Juli 2025 – Politeknik Pelayaran Barombong terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan berbasis pendekatan humanis. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk menjenguk putra-putri mereka yang sedang menempuh pendidikan di kampus.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari instruksi Menteri Perhubungan yang menekankan pentingnya penerapan pola humanis dalam pengelolaan lembaga pendidikan, khususnya di lingkungan kampus kedinasan. Melalui kegiatan ini, Poltekpel Barombong ingin membuka ruang interaksi langsung antara pihak kampus, orang tua, dan taruna.

Pada kesempatan tersebut dihadiri oleh jajaran Manajemen Poltekpel Barombong serta Direktur Poltekpel Barombong yang diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan, Dr. Ir. Supardi, M.Si., M.Mar.E., IPM., ASEAN Eng, turut memberikan pemaparan tentang profil dan sistem pendidikan di kampus. Beliau menegaskan bahwa keterlibatan orang tua sangat penting untuk mendukung perkembangan taruna selama masa pendidikan.

“Kami membuka diri dan memberikan ruang kepada orang tua untuk melihat langsung bagaimana proses pendidikan, pembinaan, dan pengasuhan di kampus ini dijalankan. Kami ingin membangun kepercayaan dan sinergi antara kampus dan keluarga,” ujarnya.

Selain itu, beberapa taruna juga turut menyampaikan testimoni mereka dalam kegiatan ini. Dalam kesaksiannya, para taruna menyampaikan bahwa lingkungan Poltekpel Barombong sangat mendukung proses belajar dan pembentukan karakter. Mereka juga meyakinkan para orang tua agar tidak khawatir karena para taruna dijaga dan dibina secara ketat selama 24 jam di lingkungan kampus.

“Kepada orang tua, tidak usah khawatir. Di Poltekpel Barombong kami dijaga dan dibimbing selama 24 jam. Semua kegiatan kami terpantau dan diarahkan untuk menjadi pelaut yang tangguh dan berintegritas,” ungkap salah satu taruna.

Dengan kegiatan ini, Poltekpel Barombong berharap dapat semakin mempererat hubungan emosional antara orang tua, taruna, dan institusi pendidikan, serta membangun ekosistem pembelajaran yang lebih sehat, terbuka, dan humanis.